Judul/Bab : Komunikasi Desain Visual ( Tugas 3 )
Nama : Muhammad Zaky Fauzi
NPM : 5414606
Kelas : 3IA21
Mata Kuliah : Desain Pemodelan Grafik
Nama Dosen : Syefani Rahma Deski
Desain Komunikasi Visual
Pengertian dari desain komunikasi visual adalah seni menyampaikan pesan (art of communication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi, hingga mengubah prilaku target audience dengan tujuan yang ingin diwujudkan.
Sejarah Desain Komunikasi Visual
1. Victorian
Gaya Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan pada zaman Victorian yang kebanyakan menggambarkan seseorang dengan pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan sekitar. Pada pembingkaian menggunakan ornament - ornament. Pada penggambar wanita, tubuh terlihat subur. Tokoh desainer yang paling berpengaruh pada zaman ini antara lain Salman Baidow, Sir John Millais, dan Grant Hamilton.
2. Arts and Crafts
Arts and Crafts muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap gaya Victorian yang dianggap terlalu tradisional dan ketinggalan zaman. Selain itu, Victorian juga kurang nilai estetis karena sifatnya yang natural. Untuk itu, Arts and Crafts muncul dengan pelopornya William Morris, mengusung gaya ilustrasi yang kaya akan seni decorative yang memiliki nilai craftmenship tinggi. Selain William Morris, desainer Arts and Crafts lainnya diantaranya Henry van de Velde dan Aubrey Breadsley.
3. Art Nouveau
Sama seperti Arts and Crafts, Art Nouveau juga menjadi bentuk ketidakpuasan dari Victorian. Sifatnya yang dekoratif, namun masih lebih sederhana dibandingkan Arts and Crafts. Gaya ini dianggap sebagai gaya ilustrasi pertama di dunia desain secara internasional. Desainer Nouveau yang paling berpengaruh yaitu Lautree, Raymond Savignac, dan Jules Cheret.
4. Art Deco
Art Deco muncul sekitar tahun 1925. Sebuah karya Art Deco menampilkan kemewahan, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang lebih modern, dimana terdapat bentuk geometris dan kurva. Cassandre, Paul Collin, dan Charles Loupot adalah beberapa contoh tokoh desainer Art Deco.
5. Kitsch
Kitsch berasal dari bahasa Jerman yang artinya ‘bad taste’. Dalam dunia seni, kitsch biasa digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki maksud tertentu. Istilah Kitsch juga jarang disebutkan dalam dunia Desain, tetapi terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era 50-an’. Penggunaan warnanya lebih menarik dan bervariasi. Desainer Kitsch yang paling berpengaruh antara lain Grant Wood, James Montgomery, dan Norman Rockwell.
6. Latemodern
Periode Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern telah banyak digunakan. Ciri - ciri pada gaya ini yaitu berprinsip simplicity, kreatif, dan terdapat pencampuran berbagai teknik seperti fotografi, typesetting, dan printing. Paul Rand merupakan salah satu tokoh desainer berpengaruh pada style Latemodern.
7. Swiss
Swiss memliki pengaruh besar tehadap perkembangan dunia desain grafis selama lebih dari dua dekade. Para desainer Swiss sangat perfeksionis dalam bentuk dan tipografi sans serif serta desainnya yang minimalis dan lebih mengutamakan pesan yang disampaikan. Para desainernya antara lain Grasset, Steinlen, dan Felix Vallotton.
8. Psychedelia
Psychedelia muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun 1960an. Nama psychedelia berkaitan erat dengan obat psychedelic yang popular di kalangan kaum muda pada saat itu. Pada pewarnaan pada Psychedelia terpengaruh gaya Pop Art dengan warna-warnanya yang mencolok dan ramai. Victor Moscoso, Rick Griffin, dan Peter Max merupakan beberapa desainer dengan gaya Psychedelia.
Perbedaan Desain komunikasi Visual dengan Seni Murni
Desain grafis dan seni murni adalah suatu hal yang berbeda. desain grafis adalah seni yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang banyak dalam bentuk tampilan visual. Sedang seni murni adalah ekspresi jiwa yang bersifat individual, subjektif, dan lebih ditujukan kepada kepuasan terhadap karya, bukan terhadap fungsi.
Elemen elemen Desain Komunikasi Visual
Elemen-elemen yang sering digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi, dan fotografi. Elemen-elemen tersebut bias digunakan sendiri atau digabungkan.
a. Desain dan Tipografi
Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata ke dalam bentuk tulisan. Fungsi bahasa visual ini untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, poster, buku dan surat kabar.
b. Desain dan Simbolisme
Simbol telah ada sejak jaman prasejarah, saat manusia prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua. Manusia pada jaman ini menggunakan symbol untuk mencatat apa yang mereka lihat dari kejadian sehari-hari. Simbol sangatlah penting dan keberadaanya sangat tak terbatas dalam kehidupan sehari-hari, simbol juga sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan dan bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo.
c. Desain dan Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi, ilustrasi disini maksudnya adalah gambar yang dihasilkan secara manual. Ilustrasi harus dapat menimbulkan respon atau emosi yang diharapkan dari pengamat yang dituju, ilustrasi harus dapat bercerita banyak dibandingkan dengan fotografi. Saat ini ilustrasi lebih banyak digunakan dalam cerita anak-anak yang bersifat imajinatif.
d. Desain dan Fotografi
Para desainer banyak menggunakan elemen fotografi, yaitu penerbitan dan periklanan. Dalam penerbitan lebih diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan baik dengan pembaca; sedangkan dalam periklanan lebih diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan tersebut. Fotografi sering dipakai karena permintaan klien, juga karena lebih represetatif contohnya jika sebuah majalah yang memuat tentang seorang bintang film yang film nya baru rilis. Fotografi sangat efektif untuk mengesankan keberadaan suatu tempat, orang atau produk.
Selain elemen-elemen ini, seorang desainner perlu mengerti tentang konsep dasar pemasaran dan hubungannya dengan visualisasi. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan rapi cepat dan tepat. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk bersosialisai untuk menghadapi klien, supplier, percetakan dan lain-lain.
Daftar Pustaka
http://www.ayeey.com/2015/09/pengertian-desain-komunikasi-visual-dan-desain-grafis.html
http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/kesenian/sejarah-perkembangan-desain-komunikasi-visual.html
http://www.desainstudio.com/2010/07/beda-desain-grafis-dan-seni-murni.html
http://dgi.or.id/
1. Victorian
Gaya
Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan
pada zaman Victorian yang kebanyakan menggambarkan seseorang dengan
pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan sekitar.
Pada pembingkaian menggunakan ornament - ornament. Pada penggambar
wanita, tubuh terlihat subur. Tokoh desainer yang paling berpengaruh
pada zaman ini antara lain Salman Baidow, Sir John Millais, dan Grant
Hamilton.
2. Arts and Crafts
Arts and Crafts
muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap gaya Victorian yang
dianggap terlalu tradisional dan ketinggalan zaman. Selain itu,
Victorian juga kurang nilai estetis karena sifatnya yang natural. Untuk
itu, Arts and Crafts muncul dengan pelopornya William Morris, mengusung
gaya ilustrasi yang kaya akan seni decorative yang memiliki nilai
craftmenship tinggi. Selain William Morris, desainer Arts and Crafts
lainnya diantaranya Henry van de Velde dan Aubrey Breadsley.
3. Art Nouveau
Sama
seperti Arts and Crafts, Art Nouveau juga menjadi bentuk ketidakpuasan
dari Victorian. Sifatnya yang dekoratif, namun masih lebih sederhana
dibandingkan Arts and Crafts. Gaya ini dianggap sebagai gaya ilustrasi
pertama di dunia desain secara internasional. Desainer Nouveau yang
paling berpengaruh yaitu Lautree, Raymond Savignac, dan Jules Cheret.
4. Art Deco
Art
Deco muncul sekitar tahun 1925. Sebuah karya Art Deco menampilkan
kemewahan, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan
pada masa itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang lebih modern, dimana
terdapat bentuk geometris dan kurva. Cassandre, Paul Collin, dan
Charles Loupot adalah beberapa contoh tokoh desainer Art Deco.
5. Kitsch
Kitsch
berasal dari bahasa Jerman yang artinya ‘bad taste’. Dalam dunia seni,
kitsch biasa digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki
nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki maksud tertentu.
Istilah Kitsch juga jarang disebutkan dalam dunia Desain, tetapi
terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era 50-an’. Penggunaan warnanya
lebih menarik dan bervariasi. Desainer Kitsch yang paling berpengaruh
antara lain Grant Wood, James Montgomery, dan Norman Rockwell.
6. Latemodern
Periode
Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya
ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist.
Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern
telah banyak digunakan. Ciri - ciri pada gaya ini yaitu berprinsip
simplicity, kreatif, dan terdapat pencampuran berbagai teknik seperti
fotografi, typesetting, dan printing. Paul Rand merupakan salah satu
tokoh desainer berpengaruh pada style Latemodern.
7. Swiss
Swiss
memliki pengaruh besar tehadap perkembangan dunia desain grafis selama
lebih dari dua dekade. Para desainer Swiss sangat perfeksionis dalam
bentuk dan tipografi sans serif serta desainnya yang minimalis dan lebih
mengutamakan pesan yang disampaikan. Para desainernya antara lain
Grasset, Steinlen, dan Felix Vallotton.
8. Psychedelia
Psychedelia
muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun
1960an. Nama psychedelia berkaitan erat dengan obat psychedelic yang
popular di kalangan kaum muda pada saat itu. Pada pewarnaan pada
Psychedelia terpengaruh gaya Pop Art dengan warna-warnanya yang mencolok
dan ramai. Victor Moscoso, Rick Griffin, dan Peter Max merupakan
beberapa desainer dengan gaya Psychedelia.
- See more at:
http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/kesenian/sejarah-perkembangan-desain-komunikasi-visual.html#sthash.ZYfYK2y0.dpuf
1. Victorian
Gaya
Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan
pada zaman Victorian yang kebanyakan menggambarkan seseorang dengan
pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan sekitar.
Pada pembingkaian menggunakan ornament - ornament. Pada penggambar
wanita, tubuh terlihat subur. Tokoh desainer yang paling berpengaruh
pada zaman ini antara lain Salman Baidow, Sir John Millais, dan Grant
Hamilton.
2. Arts and Crafts
Arts and Crafts
muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap gaya Victorian yang
dianggap terlalu tradisional dan ketinggalan zaman. Selain itu,
Victorian juga kurang nilai estetis karena sifatnya yang natural. Untuk
itu, Arts and Crafts muncul dengan pelopornya William Morris, mengusung
gaya ilustrasi yang kaya akan seni decorative yang memiliki nilai
craftmenship tinggi. Selain William Morris, desainer Arts and Crafts
lainnya diantaranya Henry van de Velde dan Aubrey Breadsley.
3. Art Nouveau
Sama
seperti Arts and Crafts, Art Nouveau juga menjadi bentuk ketidakpuasan
dari Victorian. Sifatnya yang dekoratif, namun masih lebih sederhana
dibandingkan Arts and Crafts. Gaya ini dianggap sebagai gaya ilustrasi
pertama di dunia desain secara internasional. Desainer Nouveau yang
paling berpengaruh yaitu Lautree, Raymond Savignac, dan Jules Cheret.
4. Art Deco
Art
Deco muncul sekitar tahun 1925. Sebuah karya Art Deco menampilkan
kemewahan, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan
pada masa itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang lebih modern, dimana
terdapat bentuk geometris dan kurva. Cassandre, Paul Collin, dan
Charles Loupot adalah beberapa contoh tokoh desainer Art Deco.
5. Kitsch
Kitsch
berasal dari bahasa Jerman yang artinya ‘bad taste’. Dalam dunia seni,
kitsch biasa digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki
nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki maksud tertentu.
Istilah Kitsch juga jarang disebutkan dalam dunia Desain, tetapi
terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era 50-an’. Penggunaan warnanya
lebih menarik dan bervariasi. Desainer Kitsch yang paling berpengaruh
antara lain Grant Wood, James Montgomery, dan Norman Rockwell.
6. Latemodern
Periode
Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya
ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist.
Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern
telah banyak digunakan. Ciri - ciri pada gaya ini yaitu berprinsip
simplicity, kreatif, dan terdapat pencampuran berbagai teknik seperti
fotografi, typesetting, dan printing. Paul Rand merupakan salah satu
tokoh desainer berpengaruh pada style Latemodern.
7. Swiss
Swiss
memliki pengaruh besar tehadap perkembangan dunia desain grafis selama
lebih dari dua dekade. Para desainer Swiss sangat perfeksionis dalam
bentuk dan tipografi sans serif serta desainnya yang minimalis dan lebih
mengutamakan pesan yang disampaikan. Para desainernya antara lain
Grasset, Steinlen, dan Felix Vallotton.
8. Psychedelia
Psychedelia
muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun
1960an. Nama psychedelia berkaitan erat dengan obat psychedelic yang
popular di kalangan kaum muda pada saat itu. Pada pewarnaan pada
Psychedelia terpengaruh gaya Pop Art dengan warna-warnanya yang mencolok
dan ramai. Victor Moscoso, Rick Griffin, dan Peter Max merupakan
beberapa desainer dengan gaya Psychedelia.
- See more at:
http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/kesenian/sejarah-perkembangan-desain-komunikasi-visual.html#sthash.ZYfYK2y0.dpuf
1. Victorian
Gaya
Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan
pada zaman Victorian yang kebanyakan menggambarkan seseorang dengan
pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan sekitar.
Pada pembingkaian menggunakan ornament - ornament. Pada penggambar
wanita, tubuh terlihat subur. Tokoh desainer yang paling berpengaruh
pada zaman ini antara lain Salman Baidow, Sir John Millais, dan Grant
Hamilton.
2. Arts and Crafts
Arts and Crafts
muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap gaya Victorian yang
dianggap terlalu tradisional dan ketinggalan zaman. Selain itu,
Victorian juga kurang nilai estetis karena sifatnya yang natural. Untuk
itu, Arts and Crafts muncul dengan pelopornya William Morris, mengusung
gaya ilustrasi yang kaya akan seni decorative yang memiliki nilai
craftmenship tinggi. Selain William Morris, desainer Arts and Crafts
lainnya diantaranya Henry van de Velde dan Aubrey Breadsley.
3. Art Nouveau
Sama
seperti Arts and Crafts, Art Nouveau juga menjadi bentuk ketidakpuasan
dari Victorian. Sifatnya yang dekoratif, namun masih lebih sederhana
dibandingkan Arts and Crafts. Gaya ini dianggap sebagai gaya ilustrasi
pertama di dunia desain secara internasional. Desainer Nouveau yang
paling berpengaruh yaitu Lautree, Raymond Savignac, dan Jules Cheret.
4. Art Deco
Art
Deco muncul sekitar tahun 1925. Sebuah karya Art Deco menampilkan
kemewahan, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan
pada masa itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang lebih modern, dimana
terdapat bentuk geometris dan kurva. Cassandre, Paul Collin, dan
Charles Loupot adalah beberapa contoh tokoh desainer Art Deco.
5. Kitsch
Kitsch
berasal dari bahasa Jerman yang artinya ‘bad taste’. Dalam dunia seni,
kitsch biasa digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki
nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki maksud tertentu.
Istilah Kitsch juga jarang disebutkan dalam dunia Desain, tetapi
terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era 50-an’. Penggunaan warnanya
lebih menarik dan bervariasi. Desainer Kitsch yang paling berpengaruh
antara lain Grant Wood, James Montgomery, dan Norman Rockwell.
6. Latemodern
Periode
Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya
ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist.
Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern
telah banyak digunakan. Ciri - ciri pada gaya ini yaitu berprinsip
simplicity, kreatif, dan terdapat pencampuran berbagai teknik seperti
fotografi, typesetting, dan printing. Paul Rand merupakan salah satu
tokoh desainer berpengaruh pada style Latemodern.
7. Swiss
Swiss
memliki pengaruh besar tehadap perkembangan dunia desain grafis selama
lebih dari dua dekade. Para desainer Swiss sangat perfeksionis dalam
bentuk dan tipografi sans serif serta desainnya yang minimalis dan lebih
mengutamakan pesan yang disampaikan. Para desainernya antara lain
Grasset, Steinlen, dan Felix Vallotton.
8. Psychedelia
Psychedelia
muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun
1960an. Nama psychedelia berkaitan erat dengan obat psychedelic yang
popular di kalangan kaum muda pada saat itu. Pada pewarnaan pada
Psychedelia terpengaruh gaya Pop Art dengan warna-warnanya yang mencolok
dan ramai. Victor Moscoso, Rick Griffin, dan Peter Max merupakan
beberapa desainer dengan gaya Psychedelia.
- See more at:
http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/kesenian/sejarah-perkembangan-desain-komunikasi-visual.html#sthash.ZYfYK2y0.dpuf